Sabtu, 20 Agustus 2011 di 02.36 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Khansaa adalah anak yang taat beragama. Pandangan hidupnya selalu dialihkan dengan kehidupan akhirat. Tutur katanya lembut, matanya tidak bisa memandang lawan jenis yang bukan muhrimnya. Karena sifat ini, ia sangat dikagumi oleh teman-temannya dan disegani oleh kaum Adam.
     Bel sekolah berbunyi  tanda jam istirahat. Tanpa memperdulikan temannya yang selalu mengajak untuk berbuat "Gibah", Khansaa segera melangkahkan kaki untuk salat duha. Air Wudhupun membasahi bagian tubuhnya, dengan lafadz yang indah ia panjatkan do'a selesai berwudhu.
     "Asysy hadu an laa illaaha illallaah wah dahulaa syarikalah waasyhadu anna muhammadan ’abduhuu wa rarasuuluhuallaahum maj ’alnii minat tawaabiina waj’alnii minal mutathahhitiina waj:alnii min ’ibaadikash shaalihiin."
Lalu gadis shalehah ini berjalan dengan menundukkan kepalanya menuju masjid sekolah. Tiba-tiba terdengar suara pria.
"Asalammu'alaikum Khansaa, lu mau salat ya ??"
Namun Khansaa hanya tersenyum kecil, dan kembali berjalan.
" Apa-apaan tuh katanya shalehah tapi jawab salam aja ngga, ihh gimana si." Pikir Virgo.
     Ketika pelajaran agama Islam, Virgo berbincang-bincang dengan temannya diperpustakaan, lalu bertanya pada Maria, yang sedikit tahu tentang agama Islam.
"Mar, menurut lu Khansaa orangnya gimana?"
"Oh Khansaa!! wiihh dy mah baik bgt, tanggung jawab, jujur, cantik, setia kawan, taat beragama lagi. Emang kenapa lu suka ya? hahaha." jawab Maria.
"Ah !!! Shaleha dari mananya, tadi aja gua ngomong Aslammu'alaikum ke dia, eh gak dijawab, Taat beragama apanya kaya gitu mah." sangkal Virgo.
Mariapun menjelaskan ke Vigo. " yeee, lu-nya aja yang bego, jelas gak dijawablah, agama lu apa ?? sama kaya gua tau. Dalam agama Islam itu kalau orang yang beda agama ngucapin salam ke mereka, yah lebih baik gak dijawab lah, sekalipun mereka jawab juga paling wa'alaikum doang gak pake salam. Justru karena dia paham, makannya omongan lu gak dijawab."
Virgo hanya terdiam, namun dalam hatinya menyimpan rasa penasaran. Akhirnya dia beranjak dari bangkunya dan mengambil sebuah buku "AGAMA ISLAM", serta membacanya secara diam-diam. Entah kenapa siswa kristiani ini sangat menikmati bacaannya, sehingga ia meminjam beberapa buku tentang Agama Islam dari perpustakaan.
Setiap hari ia baca buku-buku itu sampai ia mengerti akan isi-isinya. Namun kecurigaan orang tuanya pun mulai timbul. Akhirnya sang mamah iseng-iseng membaca buku itu juga.
     Hari demi hari berlalu. Khansaa semakin memperdalam ilmu agamanya. Ketika ia sedang baca buku.
"Khansaa." sapa Virgo
lalu Khansaa menjawabnya dengan senyum kecil.
" Yah senyum lagi senyum lagi, eh gua mau ngomong  sesuatu nih. Tapi gak disini, gua malu. Lu punya waktu gak pulang sekolah ini, bentar aja." bisik Virgo.
"Aku akan menghadiri majelis dzikir nanti, kalau mau ngomong sekarang aja." jawab Khansaa sambil menundukkan kepalanya.
"Wahahahaha, akhirnya lu ngomong juga gua pikir lu bisu. Gak ah gua gak bisa ngomong ditempat rame kaya gini." sangkal Virgo.
Khansaapun merobek selembar kertas dari bukunya.
"Aku tidak mau banyak bicara, karena mulutlah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka. dan kalau kamu malu, tulis aja apa yang mau kamu bicarakan dikertas ini."
"Ya, ya, yaaahhh terpaksa dah. Okelah."
Virgo menulis sebuah kalimat . .

"GUA MAU MASUK ISLAM"

Ketika Khansaa membacanya, ia hanya tersenyum.
"Eh kenapa lu senyam-senyum, kaget ya, gua serius nih, pasti lu senengkan." bisik Vigo
"Kamu tidak pantas masuk Islam."
Jawab Khansaa dengan kata-kata yang sngkat namun maknanya dalam.
"Eh orang kaya apa si lu, mana ada orang taat beragama kaya lu, gila tau gak lu, ilmu pengetahuan agama lu cetek ya." Balas Vigo dengan nada keras, sambil marah-marah.
Anak-anak satu kelaspun tertegun diam mendengar teriakkan Virgo.
Tanpa balas marah-marah Khansaa berkata.
"“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang sukses.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 5) . .  Jadi kita harus bahagia karena mendapat hidayah untuk masuk agama Islam, bukan malu, dan tidaklah pantas seorang muslim malu mengakui kemuslimannya, begitu pula kamu. Apakah orang tuamu telah merestuinya ??"
"Oh gitu maksud lu, bilang dong dari tadi. haha, orang tua gua setuju, dan mereka pun mau masuk Islam." Jawab Vigo.
"Baik, kalau gitu setelah pulang sekolah ini, kamu dan keluarga kamu ikut saya menemui Ustadz Ilham." Ajak Khansaa.
"Loh, kenapa pulang sekolah, besok aja deh ya."
"Bukankah kamu tidak tahu, sampai kapankah umur kamu itu."
"Ohhh oke-oke oke."
Sepulangnya sekolah Khansaa mengantarkan Virgo dan keluarganya untuk menemui Ustadz, dan keluarga Virgopun mengucapkan 2 kalimat syahadat, serta langsung bermandi wajib di rumah Ustadz Ilham itu, maka jadilah mereka Umat-umat Nabi Muhammad.
     Ketika malam hari Virgo segera mempelajari tentang tata cara salat taubat, dan segera mempraktekannya keesokan harinya. Namun ketika Ia sedang membaca kalima-kalimat tasbih, Mualaf yang satu ini dipanggil oleh sang Maha Pencipta, karena selama ini ternyata ia mengidam penyakit kanker otak stadium 4.
"SubhabaLLah."


Karya : DINI.T