Sabtu, 20 Agustus 2011 di 02.36 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Khansaa adalah anak yang taat beragama. Pandangan hidupnya selalu dialihkan dengan kehidupan akhirat. Tutur katanya lembut, matanya tidak bisa memandang lawan jenis yang bukan muhrimnya. Karena sifat ini, ia sangat dikagumi oleh teman-temannya dan disegani oleh kaum Adam.
     Bel sekolah berbunyi  tanda jam istirahat. Tanpa memperdulikan temannya yang selalu mengajak untuk berbuat "Gibah", Khansaa segera melangkahkan kaki untuk salat duha. Air Wudhupun membasahi bagian tubuhnya, dengan lafadz yang indah ia panjatkan do'a selesai berwudhu.
     "Asysy hadu an laa illaaha illallaah wah dahulaa syarikalah waasyhadu anna muhammadan ’abduhuu wa rarasuuluhuallaahum maj ’alnii minat tawaabiina waj’alnii minal mutathahhitiina waj:alnii min ’ibaadikash shaalihiin."
Lalu gadis shalehah ini berjalan dengan menundukkan kepalanya menuju masjid sekolah. Tiba-tiba terdengar suara pria.
"Asalammu'alaikum Khansaa, lu mau salat ya ??"
Namun Khansaa hanya tersenyum kecil, dan kembali berjalan.
" Apa-apaan tuh katanya shalehah tapi jawab salam aja ngga, ihh gimana si." Pikir Virgo.
     Ketika pelajaran agama Islam, Virgo berbincang-bincang dengan temannya diperpustakaan, lalu bertanya pada Maria, yang sedikit tahu tentang agama Islam.
"Mar, menurut lu Khansaa orangnya gimana?"
"Oh Khansaa!! wiihh dy mah baik bgt, tanggung jawab, jujur, cantik, setia kawan, taat beragama lagi. Emang kenapa lu suka ya? hahaha." jawab Maria.
"Ah !!! Shaleha dari mananya, tadi aja gua ngomong Aslammu'alaikum ke dia, eh gak dijawab, Taat beragama apanya kaya gitu mah." sangkal Virgo.
Mariapun menjelaskan ke Vigo. " yeee, lu-nya aja yang bego, jelas gak dijawablah, agama lu apa ?? sama kaya gua tau. Dalam agama Islam itu kalau orang yang beda agama ngucapin salam ke mereka, yah lebih baik gak dijawab lah, sekalipun mereka jawab juga paling wa'alaikum doang gak pake salam. Justru karena dia paham, makannya omongan lu gak dijawab."
Virgo hanya terdiam, namun dalam hatinya menyimpan rasa penasaran. Akhirnya dia beranjak dari bangkunya dan mengambil sebuah buku "AGAMA ISLAM", serta membacanya secara diam-diam. Entah kenapa siswa kristiani ini sangat menikmati bacaannya, sehingga ia meminjam beberapa buku tentang Agama Islam dari perpustakaan.
Setiap hari ia baca buku-buku itu sampai ia mengerti akan isi-isinya. Namun kecurigaan orang tuanya pun mulai timbul. Akhirnya sang mamah iseng-iseng membaca buku itu juga.
     Hari demi hari berlalu. Khansaa semakin memperdalam ilmu agamanya. Ketika ia sedang baca buku.
"Khansaa." sapa Virgo
lalu Khansaa menjawabnya dengan senyum kecil.
" Yah senyum lagi senyum lagi, eh gua mau ngomong  sesuatu nih. Tapi gak disini, gua malu. Lu punya waktu gak pulang sekolah ini, bentar aja." bisik Virgo.
"Aku akan menghadiri majelis dzikir nanti, kalau mau ngomong sekarang aja." jawab Khansaa sambil menundukkan kepalanya.
"Wahahahaha, akhirnya lu ngomong juga gua pikir lu bisu. Gak ah gua gak bisa ngomong ditempat rame kaya gini." sangkal Virgo.
Khansaapun merobek selembar kertas dari bukunya.
"Aku tidak mau banyak bicara, karena mulutlah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka. dan kalau kamu malu, tulis aja apa yang mau kamu bicarakan dikertas ini."
"Ya, ya, yaaahhh terpaksa dah. Okelah."
Virgo menulis sebuah kalimat . .

"GUA MAU MASUK ISLAM"

Ketika Khansaa membacanya, ia hanya tersenyum.
"Eh kenapa lu senyam-senyum, kaget ya, gua serius nih, pasti lu senengkan." bisik Vigo
"Kamu tidak pantas masuk Islam."
Jawab Khansaa dengan kata-kata yang sngkat namun maknanya dalam.
"Eh orang kaya apa si lu, mana ada orang taat beragama kaya lu, gila tau gak lu, ilmu pengetahuan agama lu cetek ya." Balas Vigo dengan nada keras, sambil marah-marah.
Anak-anak satu kelaspun tertegun diam mendengar teriakkan Virgo.
Tanpa balas marah-marah Khansaa berkata.
"“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang sukses.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 5) . .  Jadi kita harus bahagia karena mendapat hidayah untuk masuk agama Islam, bukan malu, dan tidaklah pantas seorang muslim malu mengakui kemuslimannya, begitu pula kamu. Apakah orang tuamu telah merestuinya ??"
"Oh gitu maksud lu, bilang dong dari tadi. haha, orang tua gua setuju, dan mereka pun mau masuk Islam." Jawab Vigo.
"Baik, kalau gitu setelah pulang sekolah ini, kamu dan keluarga kamu ikut saya menemui Ustadz Ilham." Ajak Khansaa.
"Loh, kenapa pulang sekolah, besok aja deh ya."
"Bukankah kamu tidak tahu, sampai kapankah umur kamu itu."
"Ohhh oke-oke oke."
Sepulangnya sekolah Khansaa mengantarkan Virgo dan keluarganya untuk menemui Ustadz, dan keluarga Virgopun mengucapkan 2 kalimat syahadat, serta langsung bermandi wajib di rumah Ustadz Ilham itu, maka jadilah mereka Umat-umat Nabi Muhammad.
     Ketika malam hari Virgo segera mempelajari tentang tata cara salat taubat, dan segera mempraktekannya keesokan harinya. Namun ketika Ia sedang membaca kalima-kalimat tasbih, Mualaf yang satu ini dipanggil oleh sang Maha Pencipta, karena selama ini ternyata ia mengidam penyakit kanker otak stadium 4.
"SubhabaLLah."


Karya : DINI.T

Jumat, 19 Agustus 2011 di 06.13 Diposting oleh Dini Trijayati 5 Comments

Adzan Subuh berkumandang, Matahari mulai memunculkan keindahannya di ufuk Timur. Seperti biasa Khalifa tidak pernah ketinggalan untuk Shalat di Masjid. Dengan kekhusyuannya anak yang duduk di bangku 2 SMA ini menghabiskan waktu 3 jam untuk i'tikaf di Masjid setiap harinya. Jam menunjukkan pukul 8.00, ia segera bergegas pulang untuk bersiap-siap berangkat sekolah.
"Khaaaaaaaaalllliiiifaaaaaa !!! Sudah berapa kali bapak bilang, kalo saat subuh bapak masih tidur tolong dibangunkan !!! Sekarang bapak jadi kesiangan, dasar anak nakal..."
"Maaf Pak !! Tadi Khalifa ngeliat Bapak, Ibu dan Mina tidur pulas, Khalifa gak tega ngebanguninnya."
"Dasar anak nakal !! Mau capek, mau sakit atau apa, kewajiban shalat subuh itu harus ditunaikan ngerti kamu !! Astaghfirullah !!
"Bapak sudah !! jangan pukulin Ka Khalifa lagi Pak, Mina mohon."
"Iya Pak, anak kok dipukilin mulu, kasian kan. Saya yang melahirkannya merasa ibu kalo dia harus dipukulin mulu. Yasudah Khalifa, kamu siap-siap gih buat sekolah,"

Khalifapun berangkat sekolah, tanpa ongkos sepeserpun, maklum keluarganya begitu sangat miskin, jadi berangkat sekolah dengan berjalan kakipun ia lakoni.
Anak pertama dari 2 bersaudara ini bersekolah disalah satu SMAN Terfavorit di Jakarta. Namun walaupun ia tidak memiliki dana untuk ikut les seperti teman-temannya, anak Shaleh ini mampu bersaing, bahkan peringkat 3 besar selalu didapatnya. Hal ini membuat beberapa teman wanitanya menyimpan rasa kagum, suka layaknya anak-anak remaja pada umumnya. Tapi ya begitulah, Khalifa benar-benar tidak memperdulikan mereka, karena remaja tampan ini tidak mau kecintaannya terhadap Allah dan Rasulnya terbagi 2 hanya karena seorang gadis yang tidak diridhai Allah untuknya.

Sayang seribu sayang. Khalifa belum bayaran selama 5 bulan, hal ini membuatnya dipanggil ke ruang TU hampir setiap hari. Akhirnya Khalifa benar-benar merasa tidak dihargai sebagai Siswa yang menyumbang banyak prestasi untuk sekolah itu. Dengan kesalnya ia berlari dari ruang TU dan mengambil tasnya di kelas, lalu segera meninggalkan sekolah.
Di perjalanan siswa berseragam kumal ini berpikir.
"Saya tidak boleh miskin terus, tidak boleh hidup susah terus. Saya tidak mau dihina orang seperti ini. Kasian ibu dan bapak kalau saya masih selalu merepotkan mereka."

Keesokkan harinya, seperti biasa Khalifa terbangun lebih awal daripada Keluarganya. Namun kali ini ia tidak bergegas menuju masjid, melainkan membuat sebuah surat permintaan maaf kepada keluarganya karena ia tidak bisa tinggal di rumah itu lagi. Ia harus pergi untuk merubah nasibnya. Dalam surat itu disebutkan bahwa ia akan berjuang, dan dia janji bahwa 9 tahun yang akan datang, orang tuanya akan melihat bahwa Mina adiknya sudah menjadi designer terkenal seperti apa yang dicita-citakan Mina.

Kini Khalifa tinggal di sebuah gubuk kecil beralaskan tanah, beratapkan jerami. Setiap hari dia bekerja, tidak ada hari libur baginya. Sebelum subuh ia sudah bangun untuk mencari barang bekas, sehabis shalat subuh pekerjaannya adalah loper koran, setelah itu jam 8 pagi dia menjadi kuli bangunan hingga jam 17.00, sepulangnya bekerja dia mencari barang bekas lagi.
sebagian uang dari hasil kerjanya dikirim untuk biaya sekolah Mina, dan untuk membantu kehidupan keluarganya.

Tujuh tahun kemudian, Mina berumur 21 tahun dan Khalifa berumur 23 tahun, namun selama itu pula Khalifa tidak pernah menemui orang tua dan adik tercintanya. Dia pun tidak tahu sama sekali bagaimana keadaan keluarganya.
Pekerjaan Khalifa masih tetap seperti awal ia meninggalkan rumah, namun semangatnya belum padam, dan cita-citanya untuk menjadi penulis terkenal masih menggebu-gebu.

Pada saat remaja gigih ini sedang mencari barang bekas di depan sebuah gedung mewah, ia terkagum melihat sesosok wanita yang dikerumungi wartawan.
"Bagaimana usaha anda sehingga bisa menjadi penulis sukses seperti sekarang ini?"
"Yang pasti saya terus mengasah ide kreatif saya dan tidak lupa juga berdoa dan menjalankan perintah-perintah Allah SWT."
"Lalu apakah anda pernah merasa jenuh dengan usaha yang anda lakukan itu?"
"Alhamdulillah saya tidak merasa jenuh dengan usaha saya itu."
"Siapakah orang yang menjadi motivator dan inspirasi anda?"
"Tentu saja yang menjadi motivator dan inspirasi saya adalah orang tua saya sendiri, dannnnnn."
"Dan siapa?"
"Dan seseorang diluar sana yang begitu teguh, gigih dalam bekerja, sehingga saya bisa seperti ini."

Khalifa benar-benar iri pada wanita itu, namun dibalik keiriannya ia menyimpan rasa penasaran, "siapakah wanita hebat yang dikerumungi wartawan itu, andai saja saya bisa berkenalan dengannya."
Setelah diajukkan beberapa pertanyaan wanita sukses ini segera keluar dari kerumungan wartawan dengan senyum indahnya. Dan Khalifa berusaha untuk melihat wajah penulis wanita itu.
"Mmmmmiiinnnaa ??"
Penulis itupun melihat Khalifa.
"Kaka Khalifa ??? Kakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa."
Khalifa segera berlari menjauh dengan tetesan air mata di pipinya, dan Mina pun mengejarnya. Tapi ditengah pelarian, datanglah sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, Khalifa hampir tertabrak, namun dia didorong oleh Mina adiknya, sehingga yang tertabrak adalah wanita cantik ini.
Dengan penuh rasa berduka Mina langsung di larikan ke rumah sakit terdekat, dan langsung ditangani secara intensif, namun dokter menyerah, tidak ada jalan keluar selain tangan kanan, dan kiri serta kaki kanan Mina harus di amputasi.

2 tahun kemudian Mina sembuh, namun ia harus menerima kenyataan bahwa ia adalah seorang yang cacat. Tidak ada rasa sedih dan menyesal sama sekali di hati Mina, karena orang yang selama ini ia sayangi, kini sudah menjadi seorang penulis terkenal menggantikannya. Dan menjadi penulis terkenal itu adalah memang cita-cita Khalifa sejak kecil.

"Bukan saya yang berkorban untuk Mina, tapi Mina-lah yang berkorban untuk saya. Ia mengorbankan cita-citanya sebagai designer demi meraih cita-cita saya."

Karya : Dini Trijayati.

Minggu, 14 Agustus 2011 di 22.15 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

C             G        Am       Em
Tak akan pernah terulang lagi
Dm    G      C               G
Kisah kasih yang kau beri
C            G         Am             Em
Kini kau pergi dan Tak kembali
Dm      G      C         G
Jatuhkan air mata dihati

Hanya doa yang bisa kuberi
Mengantarkanmu jauh pergi
Menghadap satu yang kau yakini
Dengan bersih dan juga suci

Good Bye forever oh my teacher
I will not forget what you give for me
you are a good people in my heart
forever and forever

Terlepas terbang satu kenangan
saat engkau tersenyum riang
mengajariku sgala-galanya
tanpa harap ku membalasnya

Good Bye forever oh my teacher
I will not forget what you give for me
you are a good people in my heart
forever and forever

Karya  : Dini Trijayati (SMAN 67 JAKARTA)

Lagu ini karangan saya sendiri tapi ya gitu deh, gak tau pendapat orang bagus apa ngga. Jadi waktu itu Guru saya meninggal dunia, terus pas lagi di kamar mandi saya terrinspirasi bikin lagu ini. Awalnya liriknya tuh gak kaya gini, saya cuma dapet nadanya aja, tapi saya berusaha untuk cari liriknya, eh dapet deh. Selain cari nada dan liriknya, saya juga cari kunci gitarnya, ketemu deh.. -_-

di 22.08 Diposting oleh Dini Trijayati 2 Comments

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go downIn the night,
without a fightYou can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go dow
nIn Gaza tonight

============ ========= ====

Terjemahannya …

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa saki
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

di 22.07 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Yeah.. speakin’ about the time.. ough..


Yo.. Ini sepotong kisah, tentang perjalanan..
seorang insan, menapaki jejak kehidupan.
Dia lahir ke dunia , dari keluarga..
tidak miskin, kurang kaya, yo tapi sederhana.
Ayah berdagang, ibu mengasuh dia di rumah..
sejak kecil belajar susah, hanya bersikap pasrah.
Sempat sesaat, mengenal A. S. I. dari ibu.
Syukuri rahmat, dapat singkat nikmat ilmu.

Bridge:
Dia takkan gentar, meski guntur menggelegar.
Alar melintang, tak mampu untuk buat pudar.
Hanya syukuri anugerah, akan nasib dan takdir.
Dia takkan menyerah, terus berjuang hingga akhir.

Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..

Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik..
pasti kan kau raih..

Dan kini, dia injak usia labil.
Dia tinggalkan satu masa kala ia kecil.
Skill! get real, he can make it.. berhasil!!
Sekian dari banyak mimpi dalam hati kecil.
Kecil sebenarnya.. berarti besar.
Ia terlempar dalam panggung hidup yang kasar.
Sabar ya kawan, ini tentang edukasi..
yang tak terdapat dari sekolah, atau pun skripsi.
Back to Bridge

Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
dan yakinlah kan kau raih (Berpasrah pada waktu).. Woo’oo..

Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik.. pasti kan kau raih..
(Semua cita dan mimpimu)
Hanya waktu yang dapat menjawab.. mampukah dia merubah..

Saat semua, mimpinya tercipta.
Saat dimana jalannya, lebar terbuka.
Beban berat tertancap dipundak.
Semua hanya jadi sejarah, yang terlewat.
Dia merdeka, nyata dan bahagia.
Dia tertawa di akhir, semua usaha.
Dan percaya, jalan tak slalu berliku.
Dan mengerti, celah untuk berpacu.

Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..

Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik..
pasti kan kau raih..

Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi..
dan yakinlah kan kau raih.. yeiyeah..
T.. t.. time after time.. after time.. 4x
Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik.. pasti kan kau raih..

T.. t.. time after time.. time after time.. 3x..
t.. t.. time after time hommie..

di 22.06 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Bondan:
Usaplah keringat yang mengalir membasahi keningmu
angkatlah ke atas dagumu yang tertunduk layu
Jangan menyerah..Jangan mengalah
Bangunkan, bangkitkan Semangat Juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan ini puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!
Titz:
Kau luapkan energi terhebatmu
terangi bumi dengan peluh semangatmu
hadirkan buih keringat, basuhi raga
basahi kulit, basahi jiwa, lalu busungkan dada
Lezz:
Keringat adalah hasil...
jerih payahmu terbayar dengan semangat yang kau ambil
terbang tinggi menuju awan
dimana kau bisa lupakan semua lawan
Santoz:
Stiap langkah, stiap jiwa di tiap langkah
Mulai bercerita wakilkan smua mimpi2 yang tenggelam
siap menantang bumi
dan..KAU ADALAH PEMENANG!!
Reff:
Bangunkan, bangkitkan Semangat Juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan ini puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!

Buat apa menangis, jika masih ada senyum
Buat apa kau mundur, kawan.. jika hidup berjalan maju
Bila kau terjatuh, sgera bangkit dan bangun
Pusatkan fikiran dan tetap melaju
F ke O dan K ke U..S
FOKUS, konstan! Tetap lihat ke depan kawan
genggam erat pegangan, lihatlah titik tuju
raih pusat sasaran, jadilah nomer satu

Bangunkan, bangkitkan Semangat Juangmu hingga membara
Yakinkan, pastikan ini puncak segalanya

Jangan menyerah..Jangan mengalah
Berbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!

di 22.06 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

dengar resapi camkan dan jangan berhenti
karna sebuah pertanyaan perlahan menghampiri
mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri
setiap detik bergetar menusuk rusuk di hati
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
kembali teringat raut wajahmu di angan
taburan cinta mengikuti sebuah senyuman
tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan
nyaliku menyiut, terlalu siang tuk diucapkan

sekali lagi kuingin kau mengerti
rasa cinta ini sungguh sangat menyakiti
tapi ku hanya makhluk yg tak bermateri
dipandang sebelah mata, tak punya reputasi

* seakan mataku tertutup
  ku ingin cinta ini dapat kau sambut
  harapkan perasaan ini kau tahu
  sungguh ku ingin kau jadi milikku

ingin sekali ku katakan "aku suka padamu"
namun cinta ini siksa jika ku gak ada kamu
hendak jiwa kan mengikatmu di sisi
namun berat tuk mengucap, cukup untuk kukagumi

a b c d, ku harap kau mengerti
semua ini bukan cerita narasi deskripsi
hanya perasaan suka namun sulit hati berkata
bukan fiktif, sedikit naif, hanya sebuah realita

cinta ini derita, ku harap kau juga merasa
apa yg kurasa tanpa banyak tanda tanya
rasa ini fakta, selektif bukan posesif
ku tak ingin berdusta, ku cinta kau bunga

di 22.05 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Hey kawan, hey teman semua yang mendengarkan.
Ungkapkan rasa cita dalam pelukan.
Bulatkan tekad untuk raih mimpi bertepi.
Sesegar kopi hangat temani warnai pagi.
Mentari senja tetap bersinar di ufuk barat.
Mari susun rencana ke depan kita melesat.
Cepat! Jangan terhambat oleh rasa ragu.
Tambahkan sdikit susu tuk aroma kopi yang baru.

Hey kau!
Jadikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Hey kau!
Xpresikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Ini tentang langkah yang kau tentukan.
Cara yang kau pakai tuk mencapai sebuah tujuan.
Apa artinya kaki bila kau tak berjalan.
Apa guna mata bila tak menatap masa depan.
Untuk apa bermimpi, bila kau tak melangkah.
Untuk apa kesempatan bila tak ambil celah.
Persetan aku, dia, juga mereka.
Bulatkan tekad, lalu. Rasakan lah merdeka!!

Hey kau!
Jadikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Hey kau!
Xpresikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Free your mind and keep it real.. Just Xpress your self!!
(Xpress your self, much love and respect 4x)

Let's go! Let's go! (just express your self).
Commin in.. Commin out.. Don't hold, let it out.. (just express your self).
Feel the movement, groovement, emotion, lose.. (just express your self).
Everybody come on make a move.. (just express your self).
I got the feeling
That we gonna keep on walking, stepping,
Running till the morning sun is shining.
Just keep it grooving,
Sehingga kerongkongan kering,
Seiring nada berdetak,
Irama menghentak.
Everybody come on sing it, yo.. Yoo.. Come on sing it!!

Hey kau!
Jadikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Hey kau!
Xpresikanlah dirimu seperti yang kau mau (Just free ur mind and keep it real)..

Free your mind and keep it real.. Just Xpress your self!!
(Xpress your self, much love and respect 4x)

di 22.04 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

teruntuk hatiku
inginku bersuara
merangkai semua tanya
imaji yang terlintas
berjalan pada satu
tanya slalu menggangguku
seseorang itukah dirimu kasih

kepada yang tercinta
inginnya ku mengeluh
semua resah di diri
mencari jawab pasti

akankah seseorang yang kuimpikan kan hadir
raut halus menyelimuti jantungku

cinta hanyalah cinta
hidup dan mati untukmu
mungkinkah semua tanya
kau yang jawab

dan tentang seseorang
itu pula dirimu
ku bersumpah akan mencinta

di 22.03 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Ilahi lastu lil firdausi ahlaan
Wa'ala Aqwa 'alannaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi
Fainnaka ghafirudz dzmbil 'adziimi

Dzunubi mitslu 'adadirrimaali
Fahabli taubatan ya dzal jalaali
Wa 'umni haqisun fi kulli yaumin
Wa dzambizzaidun kaifa ihtimaalii

Illahi 'abdukal 'aasi ataaka
Muqirrambiidz dzunuubi waqadda'aaka
Faintaghfir fa anta lidzaka ahlu
Wa intathrud famannarjuu siwaaka

di 22.02 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

F Em Dm G 2x

C             Am  Dm    C       G
kusadari akhirnya kerapuhan imanku
         E  Am  F          C
telah membawa jiwa dan ragaku
         E   Am     Dm            G
ke dalam dunia yang tak tentu arah

C             Am  Dm     C    G
kusadari akhirnya Kau tiada duanya
         E  Am    F        C
tempat memohon beraneka pinta
          E   Am       Dm     G        C F C G
tempat berlindung dari segala mara bahaya

C    Am     Dm    
Oh Tuhan, mohon ampun
G         C       Am   Dm   
atas dosa dan dosa slama ini
G          E          Am
aku tak menjalankan perintah-Mu
    E         Am
tak pedulikan nama-Mu
Dm        Em        F      G
tenggelam melupakan diri-Mu

C      Am     Dm
Oh Tuhan, mohon ampun
G         C      Am     Dm      G
atas dosa dan dosa sempatkanlah
         E            Am 
aku bertobat hidup di jalan-Mu
    E          Am
tuk penuhi kewajibanku
F       Em       Dm   G          
sebelum tutup usia kembali pada-Mu

Am G#                G        D
 hoo... kembali pada-Mu... hooaa...

F Em Dm G 
F Em D# Dm G

di 22.02 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Aku kenal dia…
Dalam Suatu masa…
Dia.. nya tersenyum
Melambaikan tangannya

Kusayangi dia…
Dalam segalanya….
Tapi kini ia pergi…
Entah kemana

Reff :
Inilah kisah sedih yang kualami
Hilangnya gadis suci yang aku kasihi

Kusayangi dia…
Dalam Segalanya…
Tapi kini ia pergi
Entah Kemana……….

Back To Reff 2x

Dalam Hati…
Dalam Hati…..

Dalam Hati…
Dalam Hati….
Dalam Hati…..

di 22.01 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments



Adakah kau lupa
Kita pernah berjaya
Adakah kau lupa
Kita pernah berkuasa

Memayungi dua pertiga dunia
Menrentas benua melayar samudera
Keimanan juga ketaqwaan
Rahsia mereka capai kejayaan

Bangunlah wahai anak bangsa
Kita bina kekuatan jiwa
Tempuh rintangan perjuangan

Gemilang generasi yang silam
Membawa arus perubahan
Keikhlasan hati dan nurani
Ketulusan jiwa mereka berjuang

Sejarah telah mengajar kita
Budaya Islam di serata dunia
Membina tamadun berjaya
Merubah mengangkat maruah

di 21.57 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

intro] C G Dm Am F C E 2x

             G
lihatlah negeri kita
Dm             Am
yang subur dan kaya raya
F               
sawah ladang terhampar luas
  E
samudera biru

C                  G
tapi lihatlah negeri kita
Dm             Am
yang tinggal hanyalah cerita
F          C       E
cerita dan cerita, terus cerita...

[chorus]
F              G             
pengangguran merebak luas
Em           Am
kemiskinan merajalela
F               C              E
pedagang kaki lima tergusur teraniaya

F                 G
bocah-bocah kecil merintih
Em                 Am
menghabiskan waktu di jalanan
F             C         E
buruh kerap dihadapi penderitaan


C          G 
inilah negeri kita
Dm        Am              F
alamnya kelam tiada berbintang
             C             E
dari derita dan derita menderita…

C                 G
sampai kapankah derita ini
Dm          Am
yang kaya darah dan air mata
F               C          E
yang senantiasa mewarnai bumi pertiwi


Am G F E
       dinodai 
Am G F E
       dikangkangi
Am G F E
       dikuasai
Am G F E
dijajah para penguasa rakus

[intro] C G Dm Am F C E 2x

Am G F E
       dinodai 
Am G F E
       dikangkangi
Am G F E
       dikuasai
Am G F E
dijajah para penguasa rakus

di 21.53 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Intro: B...
        E B A E E B A B
[*]
    E                       G#m
saat itu aku siap memburu
               A                   G#m
dan takkan ragu ragu mengakhiri hidupmu
               A                  E
ku pikir bijaksana sangat luar biasa
               F#                 B
ternyata itu salahku takut masuk penjara

[**]
           E                        G#m
dan ketika mulut telah berbusa
                          A                      G#m
mengucap kata kata murka pada dirinya
                                 A                             E
yang membuatku cemburu hancur tak menentu
              F#                         B
ketika itu juga aku telah bersumpah

Reff:
              E            B            C#m
dan tak ada air mata yang tersisa
            G#m            A              E                 
semua sirna semoga kau di neraka bersamanya
             E               B              C#m         G#m
semua harus kurelakan untuk apa kusesalkan
           A              E                B
putus tiga cintaku tumbuh sejuta

Interlude: Intro
Back to [*],Reff

Interlude: D A E B D A B (2X)
Ooo...
Back to Reff:2x
oooo...
oooo...
Back to Reff 2x

di 21.50 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

Ingatlah kawan kita pernah saling memimpikan
Berlari-lari tuk wujudkan kenyataan
Lewati segala keterasingan
Lalui jalan sempit yang tak pernah bertuan

Ingatkah kawan kita pernah berpeluh cacian
Digerayangi dan geliati kesepian
Walaupun sejenak lepas dari beban
Tuk lewati ruang gelap yang teramat dalam

Hidup ini hanya kepingan
Yang terasing di lautan

Memaksa kita, memendam kepedihan

Tapi kita juga pernah duduk bermahkota
Pucuk-pucuk mimpi yang berubah jadi nyata
Dicumbui harumnya putik-putik bunga
Putik impian yang membawa kita lupa

Hidup ini hanya kepingan
Yang terasing di lautan

Memaksa kita, memendam kepedihan

Hidup ini hanya kepingan
Yang terasing di lautan

Memaksa kita, merubah jadi tawa

di 21.49 Diposting oleh Dini Trijayati 0 Comments

sepercik air yang kunantikan
tapi hanya butir pasir yang kudapatkan
dimana senyum yang memanjakan
Tapi hanya luka hati yang kutemukan

teringat saat kita bersama
lalui badai nan kelam,kita tetap berjalan
dimanakah kini engkau kini teman
menghilang ditelan malam
tak kunjung datang

(bridge)
dimanakah kau berada
dimanakah kau kini

reff :
kurindukan arti dirimu kawan
saling berbagi
indahnya mimpi kita
kurindukan arti dirimu kawan
lalaui bersama
menebus dingin malam

#2
teringat saat kuberjalan
lalui badai nan kelam, kita tetap berjalan